Bila Ku Jatuh Cinta

Bila Kujatuh Cinta


Allahu Rabbi aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau

Allahu Rabbi..
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan
cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Rabbi..
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi..
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan
untuk lebih mendekati cinta-Mu

Allahu Rabbi..
Pintaku terakhir
adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu..
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

** jadi mau punya cinta kaya gitu ....

KATA-KATA POSITIF

KATA-KATA POSITIF

Saya pernah mendengar dari senior saya waktu di SMA, bahwa ada seorang pedagang minyak tanah, saat meninggal dia mengucapkan "minyak". A'udzubillah. Sungguh mengerikan memang. Saya di sini tidak bermaksud merendahkan tukang minyak, tidak, karena tidak semua tukang minyak seperti itu.

Yang menjadi perhatian di sini bahwa kebiasaan ucapan kita bisa mencelakakan kita. Apa yang sering kita ucapkan, akan tertanam di otak kita. Akan masuk kedalam pikiran kita.

Konon orang pacaran dia akan mengingat terus pacarnya. Sedikit-sedikit ingat pacar sehingga apa yang dia lakukan dan apa yang dikatakan pun sedikit-sedikit berhubungan dengan pacarnya. Mandi berlama-lama, dandan berlama-lama, sering melihat cermin dan sebagainya.

Dari sini akan terlihat bahwa apa yang ada dalam pikiran kita akan menuntun tindakan kita. Atau tindakan kita akan mengacu kepada apa yang ada dalam pikiran kita.

OK. Kita kembali ke awal, kata-kata yang sering di ucapkan akan tertanam kedalam pikiran, kemudian pikiran akan menggerakan tindakan kita.

Kenapa fenomena ini tidak kita manfaatkan?

Yaitu dengan membiasakan mengucapkan kata-kata yang baik, yang membesarkan hati, yang optimis yang lembut. Ingat pesan Nabi "Berkata yang baik, atau diam".

Cobalah mulai sekarang, identifikasi kata-kata Anda yang kurang baik, yang kasar, atau melemahkan. Kemudian gantilah dengan kata-kata lain yang positif. Salah satunya ialah dengan bertanya dengan pertanyaan bisa mengubah fokus dari suatu masalah.

Contoh Anda ingin membeli mobil (lagi), mungkin Anda berkata, "Saya tidak bisa membeli mobil."

Sekarang kita coba ubah fokus masalah tidak bisa membeli mobil. Caranya sederhana saja, tinggal bertanya "Bagaimana saya bisa membeli mobil?"

Kedua kalimat tersebut akan memberikan impak yang sangat berbeda. Jika Anda berkata "Saya tidak bisa membeli mobil", maka Anda tidak akan membeli mobil selamanya (kecuali ada rezeki yang tidak terduga).

Tetapi jika Anda berkata, "Bagaimana saya bisa membeli mobil?" Dampaknya ialah Anda akan berpikir, mencari cara agar bisa mencari penghasilan tambahan atau cara untuk mendapatkan mobil. Dengan demikian, peluang Anda untuk mendapatkan mobil sudah terbuka.
Sekarang terserah Anda, mau tetap dengan kalimat-kalimat negatif atau mengubahnya menjadi kalimat yang positif? Bandingkan bedanya!!

Hari Anda Adalah Hari Ini

Hari Anda Adalah Hari Ini

Jika datang pagi maka janganlah menunggu tibanya sore. Pada hari ini Anda hidup, bukan di hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan kejelekannya, dan bukan pula hari esok yang belum tentu datang.
Hari ini dengan mataharinya yang menyinari Anda, adalah hari Anda. Umur Anda hanya sehari. Karena itu anggaplah rentang kehidupan Anda adalah hari ini saja, seakan-akan Anda dilahirkan pada hari ini dan akan mati hari ini juga. Saat itulah Anda hidup, jangan tersangkut dengan gumpalan masa lalu dengan segala keresahan dan kesusahannya, dan jangan pula terikat dengan ketidakpastian-ketidakpastian di masa yang penuh dengan hal-hal yang menakutkan serta gelombang yang sangat mengerikan. Hanya untuk hari sajalah seharusnya Anda mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras.
Pada hari ini Anda harus mempersembahkan kualitas shalat yang khusyu', bacaan Al-Quran yang sarat tadabbur, dzikir yang sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian pada jiwa dan raga, serta bersikap sosial terhadap sesama.
Hanya untuk hari ini saja, saat mana Anda hidup. Oleh karena itu, Anda harus benar-benar membagi setiap jamnya. Anggaplah setiap menitnya sebagai hitungan tahun, dan setiap detiknya sebagai hitungan bulan, saat-saat dimana Anda bisa menanam kebaikan dan mempersembahkan sesuatu yang indah. Beristighfarlah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada- Nya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan nanti, dan nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan. Terimalah rezeki yang Anda dapatkan hari ini dengan penuh keridhaan: Istri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu, dan posisi Anda.
“Maka berpegangteguhlah dengan apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.” (QS Al-A'raf: 144)
Jalanilah hidup Anda hari ini dengan tanpa kesedihan dan guncangan jiwa, tanpa rasa tidak menerima dan keirian, dan tanpa kedengkian.
Satu hal yang harus Anda lakukan adalah menuliskan pada dinding hati Anda suatu kalimat (yang juga harus Anda tuliskan dia atas meja Anda): "Harimu adalah hari ini". Jika Anda makan nasi hangat hari ini, maka apakah nasi yang Anda makan kemarin atau nasi besok hari yang belum jadi akan berdampak negatif terhadap diri Anda?
Jika Anda bisa minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa Anda harus bersedih atas air asin yang Anda minum kemarin? Atau, mengapa malah mengharapkan air yang hambar dan panas yang akan datang esok hari?
Jika Anda jujur terhadap diri Anda sendiri maka dengan kemauan keras, Anda akan bisa menundukkan jiwa Anda pada teori ini : "Saya tidak akan pernah hidup kecuali hari ini." Oleh karena itu, manfaatkanlah hari ini, setiap detiknya, untuk membangun kepribadian, untuk mengembangkan semua potensi yang ada, dan untuk membersihkan amalan Anda.
Katakanlah: "Hari ini saya akan mengatakan yang baik-baik saja. Saya tidak akan pernah mengucapkan kata-kata kotor dan menjijikkan, tidak akan pernah mencela dan mengghibah. Hari ini saya akan menertibkan rumah dan kantor, agar tidak semrawut dan berantakan, agar rapi dan teratur. Karena saya hanya hidup untuk hari ini saja maka saya akan memperhatikan kebersihan dan penampilan diri. Juga, gaya hidup, keseimbangan cara berjalan, bertutur dan tindak tanduk."
Karena saya hanya hidup untuk hari ini saja maka saya akan berusaha sekuat tenaga untuk taat kepada Rabb, melakukan shalat sesempurna mungkin, melakukan shalat-shalat nafilah sebagai bekal untuk diri sendiri, bergelut dengan Al-Qur'an, mengkaji buku-buku yang ada, mencatat hal-hal yang perlu, dan menelaah buku yang bermanfaat.
Saya hidup untuk hari ini saja, karenanya saya akan menanam nilai-nilai keutamaan di dalam hati ini dan mencabut pohon kejahatan berikut ranting-rantingnya yang berduri: takabur, ujub, riya', dan buruk sangka.
Saya hidup untuk hari ini saja, karenanya saya akan berbuat baik kepada orang lain dan mengulurkan tangan kebaikan kepada mereka: menjenguk yang sakit, mengantarkan jenazah, menunjukkan jalan yang benar bagi yang kebingungan, memberi makan orang kelaparan, menolong orang yang sedang dalam kesulitan, membantu yang dizhalimi, membantu yang lemah, mengasihi yang menderita, menghormati seorang yang alim, menyayangi anak kecil, dan menghormati yang sepuh.
Karena saya hidup untuk hari ini saja maka saya akan hidup untuk mengucapkan, "Wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah bersama mataharimu. Aku tidak akan menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku tercenung sedetikpun untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami semua, pergi dan tak pernah kembali lagi."
"Wahai masa depan, yang masih berada dalam keghaiban, aku tidak akan pernah bergelut dengan mimpi-mimpi dan tidak akan pernah menjual diri untuk ilusi. Aku tidakk memburu sesuatu yang belum tentu ada karena esok hari tidak berarti apa-apa, esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan, dan tidak pantas dikenang."
"Hari Anda adalah hari ini", adalah ungkapan yang paling indah dalam "kamus kebahagiaan", kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah dan menyenangkan.

Enam Persoalan Hidup


Enam Persoalan Hidup (Imam Al-Ghazali)


Suatu hari, Imam Al Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghazali bertanya, pertama, "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam Ghazali menjelaskan semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "mati". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Maksud ayat 185, Surah Ali Imran)
Lalu Imam Ghazali meneruskan pertanyaan yang kedua, "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghazali menjelaskan bahwa semua jawapan yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "masa lalu". Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
Lalu Imam Ghazali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga, "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawapan itu benar kata Imam Ghazali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "nafsu" (Maksud ayat 179, Surah Al A'Raf). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.
Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?". Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawapan hampir benar, kata Imam Ghazali, tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Maksud ayat 72, Surah Al Ahzab). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak mampu memegang amanahnya.
Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?". Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghazali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan "sholat". Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan solat, gara-gara "meeting" kita tinggalkan solat.
Lantas pertanyaan keenam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghazali, tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia". Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Setiap Kebaikan Adalah Sedekah

Rasulullah bersabda, “setiap kebaikan adalah sedekah, dan termasuk kebaikan itu adalah jika engkau menemui saudaramu dengan wajah berseri-seri, dan jika engkau menuangkan air dari timbamu kepada bejana milik saudaramu” (HR At-Turmudzi)

Kepuasan Hati dan Akal

Kepuasan hati dan akal berjalan seiring dan bersamaan. Demikian pula sekelumit perhatian pada hati nurani, nilai-nilai harga diri dan kecenderungan psikologis, dan harapan-harapan masa depannya dapat memantapkan hati dan menenangkan jiwa.

Hal Terburuk Da'i

Hal terburuk yang terjadi pada diri da’i adalah : “Jika batinnya bertentangan dengan lahirnya, dan apabila ia gegabah dalam berfatwa tanpa dasar ilmu yang syar’i”

Cara Mendownload

Bagi Anda yang mempunyai akun 4shared, maka silahkan login gunakan akun Anda sendiri. Apabila tidak mempunyai caranya : Klik (klik di sini), klik (unduh), klik (login), ketik : alghazaliemail@yahoo.co.id, password : Bismillah, (Klik login), Klik (unduh gratis), tunggu 20 detik, Klik unduh file, Pilih Save file, Klik Ok. . Selamat mencoba.